Jumat, 07 Oktober 2011

Subhanallah....Pucuk di Cinta Ulam pun Tiba..

 oleh Seli Weliani pada 08 Oktober 2011 jam 9:34
Hari itu sepulang dari training bersama para mak dir. Aku menunggu kurir pengantar barang pesananku di pos satpam tempat ku bekerja.Sebetulnya  sudah dua temen yang menawarkan tumpangannya.Tapi aku menolak, karena aku janji dengan kurir itu. Lama juga. Lelah. Aku teringat anak-anakku yang menungu di rumah. Akhirnya, dengan bismillah, aku pulang aja deh.
     Itulah niat baik. Saat aku mau pulang,tiba-tiba teman baikku di parkiran. Dengan revo merahnya. Tanpa basa basi aku numpang deh.Karena kutahu dia orangnya asyik.Lumayan, aku ikut temanku sampai di depan gang rumahnya.Aku lanjutkan dengan naik angkot kesayanganku. Hmm...jujur lelaaah banget. Sampai rumah aku tidak bisa perlihatkan rasa lelahku...Aku kerjakan semua kegiatanku di rumah..ya biasalah ibu rumah tangga.Bersih-bersih,dll. Padahal hati terus bertanya-tanya kemana itu kurir ya?.
     1 jam sudah aku bersih-bersih rumah. Tiba-tiba hpku berdering. Telepon dari kurir, skrng dia ada di tempat kerjaku. Waduh, aku bingung luar biasa. Aku kasihan juga sama itu kurir. Dalam percakapan di hp dia sedang terburu-buru. karena harus kirim pesanan ke tempat lain. Aku sendiri bingung utk menuju ke tempat kerjaku , gimana caranya biar cepat, sementara motor dipakai suami. Akhirnya, dengan bismillah aku berangkat, niatku naik ojeg.Aku izin sama anak-anakku. Alhamdulillah, aku diizinkan.Tak lupa aku ucapkan salam sama anak-anakku, dua jagoanku (bagiku izin dari anak-anaku penting karena aku yakin bisa jadi doa buatku).
     Sampailah aku di pangkalan ojeg. Masya Allah, ojeg sepi. Tidak ada sama sekali. Setiap lelaki yang bawa motor sendiri aku perhatikan..mungkin saja tukang ojeg. Aku tidak putus asa. Sambil berharap dalam hati semoga kurir itu bersabar menungguku. Karena rencananya pesanan itu  mau aku kirim hari itu juga. Dengan bismillah alagi aku tunggu ojeg lewat. Aku yakin kalau naik angkot, waktunya akan lama.
     Itulah niat baik, tiba-tiba saat kuperhatikan beberapa motor melewatiku tiba-tiba di seberang jalan, lewatlah muridku yang sekarang sudah SMP. Dua orang muridku masing-masing membawa motor. Spontan aku panggil namanya. Namanya lihat guru, dan sudah lama tdk ketemu, wajah mereka terlihat senang. Lalu aku tanya mau kemana, ternyata mereka mau membeli peralatan kelas . Aku beranikan tanya, "buru-buru ga?Mau ga antar ibu ke gerbang vila?ibu ada janji sama kurir." Dengan cepat mereka katakann tidak masalah. Subhanallah..alhamdulillah bukan ojeg lagi yang ketemukan, aku bertemu dengan para generasi muda, yang luar biasa kemurahan hatinya mau mengantarku ke tempat yang kutuju. Semoga akhlak baik mereka bisa dijadikan teladan untuk teman-teman dan saudara-saudaranya juga untuk aku .
     Sampailah aku di gerbang vila. Terjadi transaksi di depan gerbang vila. Aku tidak pedulikan orang-orang perhatikan aku.Transaksi yang menurut kebanyakan orang mungkin itu termasuk jumlah yang sangat minim, tapi buat aku bukan maslah kecil atau besarnya. Tapi aku ingin agar kerjaan sang kurir juga selesai hari itu. Sehingga sang kurir tidak jadi beban. Begitu juga dengan aku. Aku hanya memanfaatkan kesempatan waktu yang diberikan anak-anakku kepadaku untuk izin keluar rumah, padahal baru 1 jam aku di rumah.Aku rasakan subahanallah keikhlasan anak-anakku mengizinkanku menjadi doa buatku, sehingga aku mendapat kemudahan dalam melakukan kegiatan ini. Rasa lelah yang teramat sangat, yang tadi aku rsakan, hilang, sirna. atas izin anak-anakku dan insya Allah atas izin dan ridhoNya.
     Selesai transaksi, subhanallah, Oliv dan Tiara yang sudah mengantarkanku, masih mau menungguku. Bahkan mereka bersedia mengantarkuke kolam renang  vila untuk mengantarkan barang pesanan itu ke customerku. Alhamdulillah, aku diantarlah ke kolam renang. Sesampainya di sana aku sangat berterima kasih kepada Oliv dan Tiara yang sudah mengantarkanku. Semoga mereka menjadi anak yang sholehah. Dan semoga ketulusan hatinya di balas oleh Allah dengan mendapatkan pahala dariNya.Seperti biasa, kami saling mendoakan dengan saling memberi salam. Semoga mereka selamat dan sejahtera. Begitu pun aku didoakan oleh mereka.
     Lalu aku masuk, dan bertanya tentang keberadaan Mbak Irma, karyawan di kolam renang tersebut,customerku. Ternyata dia lagi sholat Ashar di mushola. Akhirnya aku bergegas ke mushola. Subhanallah, suasana mushola kan sejuk , dan itu menyejukkan hatiku. Karena aku di rumah sudah sholat, jadi di mushola aku hanya menunggu mbak Irma. Selesai sudah dia sholat. Seperti biasa, kami saling mendoakan lagi dengan saling memberi salam. Mbak Irma melihat pesanannya, dan alhamdulillah, diaa sangat puas dengan pesanannya sesuai dengan keinginannya. Aku ikut senang.Lalu Mbak Irma mengatakan bahwa transaksinya di kantor saja. Kebetulan dia tidakl bawa tas nya ke mushola.
Kami sepakat. Subhanallah, sebelum aku menuju ke kantor, aku bertemu dengan seorang ibu yang baru selesai sholat di mushola. Lalu dengan bismillah aku perlihatkan katalog  danmenawarkannya untuk melihat-lihat isi katalog. Alhamdulillah ibu itu sangat tertarik karena tenyata dia sudah lama ingin membeli beberapa produk dalam katalog itu. Akhirnya supaya ibu-ibu itu santai melihat-lihat katalognya, akhirnya aku tawarkan agar katalogku dibawa saja, tak lupa kucantumkan nama dan nomor hpku. Ibu itu sangat terkesan dan senang bisa diberi  kesempatan untuk membawa katalog itu, lalu aku sampaikan , kalau ada teman-teman beliau yang mau, silakan di koordinir saja. Ibu menyambutnya dengan senang. Akhirnya pertemuan kami dengan ibu itu yang ternyata menurut beliau, beliau adalah pengusaha kecil. Beliau menjual siomay. Aku katankan kepada ibu itu, tidak ada usaha yang kecil di mata Allah swt semua usaha tetap baik asal dijalankan dengan tulus. Kemudian kami akhiri pertemuan dengan saling mendoakan melalui salam.
     Setelah ibu itu, keluar dari mushola. Aku berpikir positif. Insya Allah, katalog yang dibawa ibu itu membawa berkah buatku  dan buat ibu itu. Jikalah katalog itu hanya sekedar dibaca oleh mereka yang membacanya termasuk ibu itu. Buatku tidak masalah. Yang penting aku sudah bersilaturahmi dengan seorang ibu yang mau membantuku untuk membaca katalog itu dan mungkin memperlihatkan katalog kepada teman-temannya. Minimal mereka mengetahui apa isi katalog itu..Syukurnya lagi jika mereka akhirnya tertarik. Amiin.Aku hanya berharap yang terbaik buatku atas ridhoNya.
     Ups..karena pertemuanku dengan ibu itu, aku hampir lupa ada janji dengan mbak Irma di kantornya. Dengan cepat, aku ke kantor mbak Irma. Alhamdulillah, mbak Irma sudah siap. Dan selesai sudah transaksi kami. Kami akhiri pertemuan kami dengan kembali saling mendoakan melalui ucapan. Assalammualaikum.
     Huft...Luar biasa..tenagaku..yang tadi di rumah sudah cape luar biasa...hilang terobati, galau, resah pun hilang..Lalu aku memanggil ojeg yang kebetulan banyak di pangkalan ojeg depan kolam renang. Akhirnya aku samapai di rumah tercinta. ku ketuk pintu dan kudoakan anak-anakku dengan assalammualaikum. Alhamdulillah doaku dijawab dengan waalaikum salam, Bu.
     Subhanallah....Hari itu, semua aku rasakan karena atas ketulusan hatiku, ketulusan hati anak-anakku yang telah mengizinkanku, ketulusan hati Oliv dan Tiara yang mau mengantarku, ketulusan hati kurir yang mau menungguku, ketulusan hati pegawai kolam renang yang menunjukkan di mana Mbak Irma, ketulusan hati Mbak Irma, ketulusan hati ibu itu (kalau tidak salah namanya Bu Engkos) yang mau melihat katalog dan membawanya yang insya Allah akan diperlihatkan kepada saudara dan teman-temannya. Insya Allah juga karena ketulusan tukang ojeg yang mengantarku pulang. Dan ketulusan anak-anakku menjawab salam ketika aku sampai di rumah..Dan tentunya semua ini aku rasakan atas keridhoanNya...Hmmm hidup itu indah  yaa...yuu maree..kita nikmati. Kita lakukan apapun dengan basmalah, saling mendokan, dan diakhiri dengan alhamdulillahirobbil alamin...
Sampai ketemu lagi di kisahku yang insya Allah aku tulis dengan hati..
I love all of you...